PELATIHAN CABUT DURI BANDENG

 Pada tanggal 25 Oktober 2022 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Berau mengadakan " PEMBUKAAN PELATIHAN CABUT DURI BANDENG ", Pembukaan ini diikuti oleh Camat Tanjung Redeb dan Pulau Derawan, Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Tanjung Redeb dan Pulau Derawan, Lurah Karang Ambun, Lurah Tanjung Redeb, Lurah Gayam, Lurah Sei Bedungun, Lurah Bugis, Lurah Gunung Panjang, Sekretaris, Kepala Bidang di Lingkup Disnakertrans Kab. Berau, serta peserta Kecamatan Tanjung Redeb dan Pulau Derawan

Pembukaan acara ini di laksanakan di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab Berau pada Ruang pertemuan lantai III, dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Berau. Pelatihan ini diikuti oleh 20 Orang peserta dari Kecamatan Tanjung Redeb dan Pulau Derawan, acara ini berlangsung selama 4 (empat) hari mulai tanggal 25 - 28 Oktober 2022, dan Narasumber pelatihan ini dibawakan oleh Ibu Fatmawati, S.Ag dari LPK BBEC Bontang 

Acara pembukaan ini di buka oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Berau, dalam sambutannya Kepala Dinakertrans Kabupaten Berau menyampaikan pada era globalisasi saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang pesat. Hampir setiap saat, perubahan itu selalu terjadi pada setiap sektor kehidupan masyarakat sebagai akibat dari pesatnya kemajuan dan perkembangan IPTEK, Salah satu sektor yang senantiasa menjadi permasalahan yang harus dihadapi oleh setiap negara adalah faktor lapangan kerja dan ketersediaan tenaga kerja. Kedua sektor ini memiliki hubungan yang signifikan dan saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya. dalam Sambutan nya Beliau juga menyampaikan Pembangunan suatu negara hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil. Oleh karena itu, target utama yang menjadi landasan munculnya program-program nasional adalah pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran.

Kemiskinan dan tidak dapat dilihat sebagai ketidakmampuan atau sebagai kekurangan kemampuan (lack of competence) dan keterampilan (skills) untuk bekerja dan mencari nafkah untuk menopang kehidupan. Menyikapi masalah misi dan gerakan, program pendidikan hidup (life skills education) untuk menciptakan pekerja dan wirausahawan menjadi salah satu strategi yang diharapkan dapat mengantisipasi sekaligus mengatasi peningkatan angka kemiskinan dan gerakan.

Pendidikan untuk berbagai kehidupan untuk menciptakan pekerja dan wirausahawan dapat dimaknai sebagai upaya mempersembahkan kemampuan kepada warga masyarakat yang membutuhkan keterampilan sebagai bekal untuk  "bekerja atau berwirausaha"