Pada tanggal 19 September 2022 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Berau mengadakan " PEMBUKAAN PELATIHAN TATA BOGA DAN PELATIHAN MENANAM SAYUR HYROPONIK", Pembukaan ini diikuti oleh Camat Tanjung Redeb, Camat Pulau Derawan, Sekretaris, Kepala Bidang Lingkup Disnakertrans, Bpjs Ketenagakerjaan, Lurah Sekecamatan Tanjung Redeb , Kepala Kampung Sekecamatan Pulau Derawan dan para peserta pelatihan yang berasal dari Kecamatan Tanjung Redeb dan Kecamatan Pulau Derawan serta Kelurahan Tanjung Redeb dan Kelurahan Karang Ambun.
Pembukaan acara ini di laksanakan di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab Berau pada Ruang pertemuan lantai III, Pelatihan ini diikuti oleh 60 Orang ecamatan Tanjung Redeb dan Kecamatan Pulau Derawan serta Kelurahan Tanjung Redeb dan Kelurahan Karang Ambun, acara ini berlangsung selama 4 (empat) hari mulai tanggal 19 Sampai dengan 22 September 2022.
Acara pembukaan ini di buka oleh Kepala Dinas Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Berau, dalam sambutannya Kepala Dinakertrans Kabupaten Berau menyampaikan pada era globalisasi saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang pesat. Hampir setiap saat, perubahan selalu terjadi pada setiap sektor kehidupan masyarakat sebagai akibat dari pesatnya kemajuan dan perkembangan IPTEK, Salah satu sektor yang selalu menjadi permasalahan yang harus dihadapi oleh setiap negara adalah faktor lapangan kerja dan ketersediaan tenaga kerja. Kedua sektor ini memiliki hubungan yang signifikan dan saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya.
dalam Sambutannya Beliau juga menyampaikan Pembangunan suatu negara hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil. Oleh karena itu, target utama yang menjadi landasan munculnya program-program nasional adalah pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengurangan.
Kemiskinan dan tidak dapat dilihat sebagai ketidakmampuan atau sebagai kekurangan kemampuan (lack of competence) dan keterampilan (skills) untuk bekerja dan mencari nafkah untuk menopang kehidupan. Menyikapi masalah misi dan gerakan, program pendidikan hidup (life skills education) untuk menciptakan pekerja dan wirausahawan menjadi salah satu strategi yang diharapkan dapat mengantisipasi sekaligus mengatasi peningkatan angka kemiskinan dan gerakan.
Pendidikan untuk berbagai kehidupan untuk menciptakan pekerja dan wirausahawan dapat dimaknai sebagai upaya mempersembahkan kemampuan kepada warga masyarakat yang membutuhkan keterampilan sebagai bekal untuk "bekerja atau berwirausaha"